PDGK4302
PEMBELAJARAN
KELAS RANGKAP
MODUL
1 : HAKIKAT PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP
Kegiatan
Belajar 1 : Hakikat pembelajaran kelas rangkap (1.3)
A.
Apakah
yang dimaksud dengan pembelajaran kelas rangkapv(1.3)
B.
Mengapa
PKR diperlukan? (1.4)
1.
Alasan
geografis (1.4)
2.
Alasan
demografis (1.5)
3.
Kurang
guru (1.5)
4.
Terbatasnya
ruang kelas (1.5)
5.
Adanya
guru yang tidak hadir (1.6)
6.
Alasan
lainnya (1.6)
-
Jeremy
d finn & gina m. pannozzo, charles m. achiklles (1.7)
-
Glass
& smith dan robinson (1.7)
-
Stasz
& stecher (1.7)
-
Barbara
& hadges (1.7)
C.
Apa
tujuan, fungsi dan manfaat pkr? (1.8)
Tujuan, fungsi dan manfaat
pkr dapat kita kaji dari berbagai aspek :
1.
Quantity
dan equity (1.8)
2.
Ekonomis
(1.8)
3.
Pedagogis
(1.9)
4.
Keamanan
(1.9)
D.
Prinsip
apakah yang mendasari pkr? (1.9)
Pkr mempunyai prinsip
khusus sbb :
1.
Keserempakan
kegiatan pembelajaran (1.10)
2.
Kadar
tinggi waktu keaktifan akademik (wka) (1.10)
3.
Kontak
psikologis guru dan murid yang berkelanjutan (1.11)
4.
Dalam
PKR, terjadi pemanfaatan sumber secara efesien (1.11)
Kegiatan
Belajar 2 : Gambaran pkr yang ideal dan praktik yang terjadi di lapangan (1.17)
A.
Bagaimanakah
praktik mengajar kelas rangkap saat ini? (1.17)
B.
Gambaran
pkr yang ideal (yang diinginkan) (1.24)
Peranan guru pkr : (1.32)
1.
Sebagai
perancang kurikulum (1.32)
2.
Sebagai
administrator (1.33)
3.
Sebagai
sumber informasi yang kreatif (1.33)
4.
Sebagai
seorang profesional (1.33)
5.
Sebagai
agen pembawa perubahan (1.34)
MODUL
2 : MODEL PENGELOLAAN DAN PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP
Kegiatan
Belajar 1 : Prinsip dan model pengelolaan pkr
-
Rumusan
singkat dari ciri-ciri utama pkr sebagai berikut (2.3)
-
Proses
pembelajaran yang efektif yang menurut kartweit (1987) ditandai oleh 3 hal sbb
(2.3)
-
Berpijak
pada 3 prinsip tersebut dapat kita rumuskan 3 pertanyaan mengenai pengelolaan
pkr (2.4)
-
Model
utama : pkr murni, pkr modifikasi (2.5)
-
Model
PKR 221 : pkr murni (2.6)
-
Petunjuk
pkr 221 (2.7)
-
Model
pkr 222 : pkr modifikasi (2.8)
-
Petunjuk
pkr 222 (2.9)
-
Model
pkr 333 modifikasi (2.11)
-
Petunjuk
pkr 333 (2.13)
Kegiatan
Belajar 2 : Prinsip didaktif-metodik dan prosedur dasar pkr
-
Prinsip-prinsip
didaktik-metodik dan prosedur dasar pkr dalam kegiatan belajar ini adalah
(2.18)
1.
Bagaimana
mengawali dan mengakhiri pembelajaran (2.19)
a.
Mengawali
pembelajaran (2.19)
Memahami dan menghayati
hal-hal pokok yang perlu mendapatkan perhatian anda. (2.20)
1)
Menarik
perhatian siswa (2.20)
-
Berbagai
cara membuka pelajaran yang dapat dilakukan : (2.21)
2)
Menimbulkan
motivasi (2.22)
-
4
cara yang dapat dan seyogianya dilakukan oleh guru pkr :
a)
Kehangatan
dan semangat (2.23)
Kehangatan seorang guru
terhadap siswanya tercermin dari : (2.22)
Semangat seorang guru
dalam menghadapi siswa tercermin dari :
b)
Rasa
penasaran dan ingin tahu siswa (2.23)
c)
Ide
yang bertentangan (2.23)
d)
Minat
siswa (2.23)
3)
Memberi
acuan belajar (2.24)
-
4
cara memberikan acuan belajar :
a)
Tujuan
dan batas-batas tugas (2.24)
b)
Langkah-langkah
yang akan ditempuh (2.25)
c)
Masalah
pokok sebagai pusat perhatian (2.26)
d)
Pertanyaan
pemicu belajar (2.26)
4)
Membuat
kaitan atau jalinan konseptual (2.26)
Membangun kaitan antar
materi melalui cara-cara berikut : (2.27)
b.
Mengakhiri
pelajaran (2.27)
Dalam rangka menutup
pelajaran ada 3 kegiatan pokok yang seyogianya kita lakukan hal-hal berikut :
1)
Meninjau
kembali (2.27)
2)
Mengadakan
evaluasi penguasaan siswa (2.28)
-
Evaluasi
ini dapat dilakukan, antara lain dengan cara, siswa : (2.28)
3)
Memberikan
tindak lanjut (2.28)
2.
Bagaimana
mendorong belajar aktif dan membiasakan belajar mandiri (2.29)
-
Tahukah
anda mengapa perlu digalakkan belajar mendiri? Ada beberapa alasan yang dapat
kita simak. (2.29)
-
Keterampilan
dasar yang dapat dijadikan latar pembelajaran dalam pkr adalah keterampilan
(2.30)
a.
Membimbing
diskusi kelompok kecil (2.30)
-
Keterampilan
yang perlu dikuasai sebagai guru pkr dan siswa yang ditugasi untuk menjadi atau
tutor kakak dalam menata diskusi atau kerja kelompok kecil adalah sebagai
berikut : (2.30)
b.
Mengajar
kelompok kecil dan perseorangan (2.31)
-
Dalam
situasi pengajaran kelompok kecil dan perseorangan ada sejumlah peran guru yang
perlu anda hayati (2.31)
c.
Mengadakan
variasi (2.32)
-
Untuk
dapat memainkan peran-peran guru pkr perlu menguasai ketrampilan sebagai
berikut :
1)
Mengadakan
pendekatan secara pribadi (2.32)
2)
Menata
kegiatan belajar-mengajar (2.33)
Anda sebagai guru perlu
memperhatikan dan melakukan hal-hal sebagai berikut : (2.33)
3)
Mengarahkan
dan memberi kemudahan belajar. (2.33)
-
Variasi
(2.34)
1)
Variasi
gaya mengajar (2.34)
Penampilan mengajar guru
pada saat berhadapan dengan siswanya diwarnai oleh keterampilan guru dalam
melakukan hal-hal sebagai berikut : (2.34)
2)
Variasi
media dan sumber (2.35)
3)
Variasi
pola interaksi dan kegiatan (2.35)
a)
Pola
interaksi perseorangan (Pola INPRES) (2.36)
b)
Pola
interaksi pasangan (pola inpas) (2.37)
c)
Pola
interaksi kelompok kecil (Pola inkk) (2.37)
d)
Pola
interaksi kelompok besar atau kelas tunggal (pola inkb) (2.37)
e)
Pola
interaksi klasikal atau kelas banyak (pola inklas)
Dilihat dari kegiatannya,
terdapat beberapa jenis yang dapat digunakan di kelas anda, antara lain berikut
ini. Membaca, bercerita, menggunakan lembar kerja, berdialog/berdiskusi,
mengadakan percobaan, mendengarkan kaset/radio, bernyanyi, mengamati lingkungan
(2.39)
3.
Bagaimana
mengelola kelas pkr dengan baik (2.40)
·
Waktu
belajar efektif, seperti dirumuskan oleh karweit adalah sbb : (2.40)
·
Keterampilan
mengelola kelas mencakup kemampuan guru untuk : (2.41)
a.
Menciptakan
dan memelihara situasi kelas yang optimal (2.41)
-
Untuk
dapat menciptakan situasi tersebut guru seyogianya terampil dalam hal-hal
sebagai berikut : (2.41)
b.
Mengendalikan
kondisi belajar yang optimal (2.42)
-
Mengubah
prilaku menyimpang dapat anda lakukan dengan cara : (2.42)
Kegiatan
Belajar 3 : Aneka model interaksi kelas rangkap dalam pkr (2.48)
Format atau model pembelajaran pkr
antara lain sebagai berikut (2.48)
1.
Proses
belajar arahan sendiri (pbas) (2.49)
a.
Langkah-langkah
(2.49)
b.
Saran
penggunaan (2.49)
-
Model
pbas ini di adaptasi dari model thomas, strage dan curley tahun 1988 dalam
miller tahun 1991 (2.49)
2.
Proses
belajar melalui kerjasama (pbmks) (2.50)
a.
Olah-pikir
sejoli (ops) (2.50)
1)
Langkah-langkah
(2.50)
2)
Saran
penggunaan (2.50)
Model ops diadaptasi dari
model “think pair share” dari kagan tahun 1990 (2.50)
b.
Olah
pikir berebut (opb) (2.51)
1)
Langkah-langkah (2.51)
2)
Saran
penggunaan (2.51)
Model opb ini diadaptasi
dar model roundrobin dari kagan tahun 1990. (2.51)
c.
Konsultasi
intra kelompok (kik) (2.51)
1)
Langkah-langkah
(2.51)
2)
Saaran
penggunaan (2.52)
Model kik ini diadaptasi
dari model team-mate consult dari kagan tahun 1990.
d.
Tutorial
teman sebaya (tts)
1)
Langkah-langkah
2)
Saran
penggunaan
Miller tahun 1991
memberikan beberapa saran untuk keberhasilannya program tutorial sebagai
berikut : (2.52)
e.
Tutorial lintas kelas (tlk) (2.53)
1)
Langkah-langkah
(2.53)
2)
Saran
penggunaan (2.53)
Semua saran miller tahun
1991 untuk model tts berlaku untuk model ini.
f.
Diskusi
meja bundar (dmb) (2.53)
1)
Langkah-langkah
(2.53)
2)
Saran
penggunaan (2.54)
Model dmb ini di adaptasi
dari model roundtable dari kagan tahun 1990.
g.
Tugas-diskusi-resitasi
(tdr) (2.54)
1)
Langkah-langkah
(2.54)
2)
Saran
penggunaan (2.54)
h.
Aktivitas
tugas tertutup (attu) dan aktivitas tugas terbuka (atta) (2.54)
1)
Langkah-langkah
(2.54)
Saran penggunaan (2.55)
Bagaimana memelihara suasana belajar?
(2.55)
·
Yang
dimaksud dengan keserbagandaan disini adalah (2.55)
·
Menghadapi
serbaneka anda sebagai guru dituntut untuk dapat : (2.55)
MODUL
3 : PENGORGANISASIAN KELAS
Kegiatan
Belajar 1 : Penataan ruang kelas (3.5)
A.
Penataan
ruang (3.5)
1.
Penataan
fisik kelas (3.5)
a.
Daerah
pajangan (3.5)
b.
Kemudahan
bergerak (3.5)
c.
Sinar
(3.5)
d.
Panas
dan ventilasi (3.5)
e.
Papan
tulis (3.6)
f.
Bangku
dan kursi (3.6)
g.
Meja
guru (3.6)
h.
Sudut
aktivitas (3.6)
2.
Pengaturan
denah ruang kelas (3.9)
-
Pengaturan
denah ini kurang sesuai karena beberapa hal berikut (3.9)
-
Ada
beberapa pertmbangan yang perlu diperhitungkan sebelum anda memutuskan denah
kelas yang akan diciptakan (3.17)
-
Contoh
6 bentuk variasi bkb (3.17)
3.
Mengatur
pajangan (3.18)
-
Saran-saran
yang dapat anda pertimbangkan untuk mengatur pajangan : (3.18)
-
Beberapa
contoh pajangan adalah seperti berikut : (3.19)
Kegiatan
belajar 2 : pengorganisasian murid (3.25)
A.
Kelompok
belajar (3.25)
1.
Bagaimana
cara membentuk kelompok belajar? (3.26)
a.
Kelompok
belajar berdasarkan persamaan kemampuan (3.26)
Keuntungan (3.26)
b.
Kelompok
belajar berdasarkan kemampuan yang berbeda (3.27)
c.
Pengelompokan
sosial (3.28)
2.
Bagaimana
merencanakan kegiatan kelompok belajar (3.29)
-
Lima
aspek dalam perencanaan kelompok belajar yang perlu diperhatikan : (3.29)
a.
Menentukan
bagaimana cara murid bekerjasama (3.29)
b.
Menentukan
program pelatihan bagi pengembangan keterampilan bekerjasama (3.29)
c.
Memberika
tugas yang dapat dihasilakan oleh kelompok (3.29)
1)
Tugas
yang memungkinkan bagi anda (3.29)
2)
Tugas
yang diberikan tidak akan berjalan dengan baik apabila (3.30)
d.
Meletakkan
dasar-dasar kerja secara teliti (3.30)
e.
Memutuskan
bagaimana belajar bersama akan dievaluasi (3.30)
3.
Bagaimana
cara meningkatkan keterampilan belajar kelompok? (3.31)
-
Belajar
kelompok ini berusaha agar murid (3.32)
-
Morris
memberikan ilustrasi tentang jenis ketrampilan yang diperlukan sebagai panduan
agar semua murid akan berpartisipasi. Oleh karena itu murid harus diberikan
penjelasan seperti berikut : (3.32)
B.
Bagaimana
memaksimalkan pemanfaatan sumber belajar yang ada agar para murid dengan
belajar mandiri (3.32) LKM
1.
Bagaimana
memanfaatkan pusat sumber belajar? (3.36)
-
Contoh
dalam memanfaatkan psb adalah (3.37)
-
Contoh
kegiatan pembelajaran yang dapat dilakukan dengan menggunakan lkm, antara lain
(3.37)
2.
Tutor
sebagai organisator kelas (3.39)
-
Dalam
pembelajaran bergilir seperti ini ada beberapa kelemahan antara lain : (3.39)
a.
Efesien
waktu sangat rendah (3.39)
b.
Materi
yang diberikan sangat sedikit (3.40)
-
Sebelum
program tutorial, ada 5 hal yang perlu anda perhatikan : (3.42)
a.
Menetapkan
tujuan yang ingin dicapai (3.42)
b.
Menetapkan
siapa yang akan ikut dalam tutorial (3.43)
c.
Menetapkan
tempat dimana tutorial dilaksanakan (3.44)
d.
Penjadwalan
tutorial (3.44)
e.
Menentukan
materi mana yang diberikan dalam tutorial. (3.45)
Ada 2 arahan yang dapat
dipilih : (3.45)
3.
Bagaimana
cara memilih dan mempersiapkan tutor? (3.45)
a.
Tutor
sebaya (3.45)
Sulit menggunakan tutor
sebaya karena (3.45)
Cara melatih murid yang
akan dijadikan tutor (3.47)
1)
Tutor
dalam kelompok (3.47)
2)
Memanfaatkan
tutor untuk membantu individual (3.48)
3)
Memanfaatkan
tutor secara berpasangan (3.48)
b.
Tutor
kakak (3.48)
Penggunaan tutor kakak
dapat dilakukan dengan dua cara yaitu : (3.49)
c.
Tutor
dari masyarakat (3.51)
d.
Penjaga
sekolah sebagai tutor (3.51)
Kondisi dimana guru dapat
memanfaatkan penjaga sekolah menjadi tutor : (3.52)
-
Beberapa
aspek yang anda perhatikan dalam memilih dan memanfaatkan tutor terutama bagi
tutor sebaya dan tutor kakak, sbb (3.52)
-
Keuntungan
digunakannya tutor (3.53)
-
Bagi
tutor kakak atau tutor sebaya, imbalan dapat dikaitkan dengan cara yang
bersifat mendidik dan mendorong mereka untuk belajar antara lai : (3.53)
Kegiatan
Belajar 3 : Disiplin kelas (3.59)
A.
Apa
yang dimaksud dengan ARK (aturan rutin kelas)? (3.59)
·
Pengertian
ark (3.59)
1.
Ark
bagaimana yang harus anda persiapkan bagi anda sendiri? (3.60)
Berikut ini adalah contoh
ark bagi anda sendiri.
a.
Papan
tulis (3.61)
b.
Alat
tulis (3.61)
c.
Sumber
bahan (3.61)
d.
Tutor
(3.61)
-
Ark
yang efektif (3.61)
-
Contoh
ark yang dapat memotifasi murid anda. (3.62)
-
Masih
berkaitan dengan ark bagi murid, guru juga harus dapat mencipakan kebiasaan
seperti berikut : (3.63)
2.
Apa
yang dimaksud dengan “kegiatan siap” atau stand-by activities? (3.63)
-
Berikut
ini adalah beberapa contoh ks, antara lain (3.64)
a.
Pembelajaran
secara klasikal (3.65)
# pembelajaran klasikal
dalam pkr dapat digunakan antara lain berikut ini : (3.66)
b.
Pembelajaran
individual (3.66)
c.
Pembelajaran
dalam kelompok (3.66)
Berikut ini cara-cara
pembelajaran kelompok dalam kb : (3.67)
1)
Kelompok
belajar campuran (3.67)
2)
Kelompok
sama kemampuan (3.69)
# kegiatan percakapan
menarik bagi murid, tanpa disadari mereka sebenarnya memperoleh keuntungan
paling sedikit 4 hal, yaitu meningkatkan : (3.70)
3)
Kelompok
sosial (3.70)
MODUL
4 : LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR
Kegiatan
Belajar 1 : Sekolah dan rekan sejawat guru sebagai sumber (4.3)
A.
Kerja
sama (4.3)
·
Kerjasama
diarahkan kepada (4.4)
B.
Membangun
iklim kerjasama (4.5)
Yang dapat digunakan untuk
membangun kerjasama dengan pihak lain yang terkait :
1.
Mengumpulkan
data statistik dan sumber informasi (4.5)
2.
Melakukan
negosiasi (perundingan) (4.5)
3.
Memberikan
peranan nyata (4.6)
4.
Melaporkan
keadaan sekolah (4.6)
5.
Memberikan
tanda penghargaan (4.6)
C.
Melakukan
kerjasama dengan sekolah dan rekan sejawat guru (4.6)
1.
Cara
memanfaatkan rekan sejawat guru dari satu sekolah sebagai sumber belajar (4.8)
2.
Memilih
alternatif yang paling tepat dengan mempertimbangkan kebutuhan, waktu, jadwal
dan bahan yang tersedia. (4.9)
3.
Cara
memanfaatkan rekan sejawat guru dari sekolah lain (4.10)
4.
Cara
memanfaatkan teman guru dalam KKG (4.13).
Kegiatan
Belajar 2 : sekolah dan lingkungan sebagai sumber belajar (4.18)
A.
Menciptakan
lingkungan sekolah sebagai sumber belajar (4.19)
·
Ada
2 cara untuk meningkatkan usaha yang sudah dirintis oleh sekolah seperti pada
kasus-kasus diatas, yaitu berikut ini : (4.22)
B.
Melengkapi
sekolah dengan sumber belajar (4.22)
Mari kita manfaatkan
mereka untuk kepentingan mereka sendiri (4.22)
C.
Cara
mengembangkan program kebun, kolam dan peternakan sekolah (4.24)
D.
Mengembangkan
pusat sumber belajar (psb) (4.24)
*) Psb harus dilengkapi
dengan berbagai perlengkapan dan sumber belajar, seperti berikut (4.24)
Kegiatan
Belajar 3 : Lingkungan sebagai sumber belajar
A.
Memanfaatkan
pusat sumber belajar (4.32)
·
Contoh
dalam manfaat psb, lkm diarahkan untuk kegiatan berikut. (4.33)
1.
Mengembangkan
keterampilan atau konsep :
a.
Kecermatan
(4.33)
b.
Penerapan
konsep (4.33)
·
Lkm
merupakan alat yang paling efektif untuk memaksimalkan penggunaan psb (4.33)
·
Berikut
ini beberapa contoh kegiatan pembelajaran yang dapat dilakukan dengan
menggunakan lkm, antara lain : (4.33)
B.
Lingkungan
sekitar sebagai sumber belajar (4.34)
·
Manfaat
yang diperoleh dalam menggunakan lingkungan sebagai sumber adalah : (4.35)
·
Sebagai
pedoman dalam menggunakan laboratorium raksasa ini, perlu dilakukan
langkah-langkah : (4.35)
1.
Cara
mengidentifikasi lingkungan sebagai sumber belajar (4.35)
-
Beberapa
hal yang perlu anda pertimbangkan dalam menentukan lingkungan sekitar sebagai
sumber belajar adalah berikut ini : (4.37)
2.
Memanfaatkan
sumber tersebut untuk kepentingan belajar murid-murid (4.37)
-
Pilihlah
topik dan mata pelajaran dengan petunjuk seperti sbb (4.38)
-
Dalam
melaksanakan pemanfaatan sumber-sumber lingkungan, ada beberapa langkah yang
harus anda lakukan, yaitu berikut ini (4.39)
-
Mempersiapkan
kunjungan kesumber belajar tersebut , yaitu : (4.39)
-
Lingkungan
sebagai sumber belajar (4.39)
-
Untuk
bisa menjadikan lingkungan sebagai sumber belajar, anda dapat berpedoman pada
kata-kata kunci-kunci berikut ini : topik pelajaran, perlengkapan dan
peralatan, jadwal, kelompok belajar … (4.42)
3.
Masyarakat
sebagai sumber (4.42)
-
Bagaimana
caranya memanfaatkan narasumber. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan adalah
berikut ini : (4.43)
MODUL
5 : PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP (RPKR)
Kegiatan
Belajar 1 : Analisis struktur kurikulum SD dan prosedur dasar pengembangan
pembelajaran kelas rangkap.
*) Kurikulum dan undang-undang (5.3)
A.
Karakteristik
kurikulum tingkat satuan pendidikan (5.4)
1.
Kelompok
mata pelajaran (5.4)
Peraturan pemerintah Nomor
19 tahun 2005, standart nasional pendidikan, permendiknas (5.4)
1.
Kelompok
mata pelajaran (5.4)
-
Merujuk
pada peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang standart nasional
pendidikan pasal 6 ayat 1 kurikulum untuk jenis pendidikan umum kejuruan, dan
khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah berlaku kelompok mata
pelajaran sebagai berikut : (5.4) (cakupan )
2.
Prinsip
pengembangan kurikulum (5.6)
Kurikulum dikembangkan
berdasarkan prinsip-prinsip berikut :
a.
Berpusat
pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya. (prinsip pertama) (5.7)
b.
Beragam
dan terpadu (prinsip kedua) (5.7)
c.
Tanggap
terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (prinsip ketiga)
(5.7)
d.
Relavan
dengan kebutuhan kehidupan (5.8)
e.
Menyeluruh
dan berkesinambungan (5.8)
f.
Belajar
sepanjang hayat (5.8)
g.
Seimbang
antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah (5.8)
3.
Prinsip
pelaksanaan kurikulum (5.9)
-
Kelima
pilar belajar yaitu : (5.9)
2.
Struktur
kurikulum SD/MI (5.10)
-
Struktur
kurikulum SD/MI disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar
kompetensi mata pelajaran yang berpedoman pada ketentuan sebagai berikut :
(5.11)
B.
Prosedur
dasar pengembangan kerangka rencana pembelajaran (5.13)
-
Istilah
pembelajaran merupakan terjemahan dari instructional (intruction) intruksional
(5.13)
-
Proses
pengembangan pembelajaran secara konseptual terkait erat pada usur-unsur dasar
kurikulum yakni tujuan, … (5.14)
-
Merumuskan
indikator merumuskan pengalaman belajar dan proses pembelajaran (5.15)
Kegiatan
Belajar 2 : Perumusan indikator, penataan pegalaman belajar dan kegiatan
pembelajaran kelas rangkap (5.22)
*) Dalam perancanaan kelas rangkap
tercakup serangkaian kegiatan sebagai berikut : (5.22)
A.
Pengemasan
pengalaman belajar dalam rangka pkr (5.23)
-
Secara
teoritis ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam menetapkan topik pembelajaran,
khususnya dalam pembelajaran kelas rangkap : beriorentasi kepada tujuan,
disesuaikan dengan karakeristik murid disesuaikan dengan kemampuan pengelolaan
guru, layak sarana pendukung, tidak bersifat dipaksakan (5.34)
-
Sehubung
dengan cara merencanakan pengalaman belajar ada dua model kerangka (Fogarty dan
Griswold) (5.35)
-
Pengitegrasian
ide dan prosedur pkr dengan ide dan prosedur pembelajaran multi aras (pma) atau
multi level teaching.
-
Clustering
atau pengklasteran atau penggugusan (5.36)
-
Perumusan
tujuan pembelajaran konsep penggugusan tujuan atas dasar konsep bloom taxonomy
disempurnakan oleh anderson (5.39)
-
Bruce
joyce dan marsha weil, intrctional effect, hidden curriculum (kurikulum
tersembunyi) (5.39)
-
Aras
yang progresif, ranah (5.40)
B.
Cara
memilih subtansi belajar (5.42)
-
Untuk
dapat melakukan pemilihan materi yang memadai perlu memperhatikan syarat-syarat
sebagai berikut : (5.42)
C.
Cara
menyusun rancangan kegiatan belajar (5.44)
-
Bruce
joyce dan marsha weil meyebutkan rancangan ini dengan istilah model, empat
kelompok besar model pembelajaran (5.44)
-
Model
dasar pembelajaran yang mengaitkan seluruh model yakni model weil murphy dan
mcgreal tahun 1986. Memiliki lima langkah sbb : (5.44)
1.
Orientasi
atau pendahuluan (5.44)
2.
Pengembangan
(5.45)
3.
Latihan
terstruktur (5.45)
4.
Latihan
terbimbing (5.45)
5.
Latihan
bebas atau mandiri (5.45)
-
Ada
dua gugus model pembelajaran merangkap kelas, yakni proses belajar arahan
sendiri (pbas) dan proses belajar melalui kerjasama (pbmks). (5.45)
D.
Cara
memilih sumber dan media belajar (5.45)
Kegiatan
Belajar 3 : evaluasi program pembelajaran kelas rangkap (5.50)
A.
Cara
penilaian terhadap pelaksanaan pkr (5.50)
1.
Mengecek
keterlaksanaan jadwal (5.51)
2.
Mengecek
keterlaksanaan pembelajaran dikelas-kelas yang dirangkap (5.51)
3.
Mencatat
materi pelajaran yang tidak sempat diajarkan (5.51)
4.
Mencatat
kegiatan yang tertunda (5.51)
5.
Mencatat
tugas-tugas yang harus diberikan kepada murid hari minggu berikutnya (5.52)
6.
Mencatat
pertanyaan murid yang belum sempat terjawab (5.52)
7.
Mencatat
murid-murid yang belum banyak terlibat secara aktif dalam belajar (5.52)
8.
Menuliskan
hal-hal yang perlu anda perbaiki dalam pkr (5.53)
9.
Mencatat
hal-hal yang memuaskan dan mengecewakan anda sebagai guru dalam pkr (5.53)
10. Mengapa harus mencatat hal-hal yang
perlu dibicarakan dengan guru lain? (5.53)
B.
Bagaimana
memanfaatkan hasil penilaian proses belajar murid dalam memperbaiki pkr (5.54)
Petunjuk
pelaksanaan praktik mata kuliah pkr (5.58)
A.
Penyusunan
rancangan pembelajaran kelas rangkap (5.58)
1.
Menetapkan
model pkr (5.58)
-
Model
pkr 222 apabila jumlah siswa banyak (diatas 35 orang). (5.58)
2.
Menyusun
rancangan pkr untuk kegiatan praktik dan simulasi (5.59)
B.
Pelaksanaan
praktek dan simulasi pembelajaran kelas rangkap (5.64)
-
Rambu-rambu
pelaksanaan praktek pkr dikelas (5.64)
-
Rambu-rambu
pelaksanaan praktek pkr dikelas tutorial (5.65)
C.
Alat
penilaian pelaksanaan praktek dan simulasi pembelajaran kelas rangkap (5.66)
MODUL
6 : KETERAMPILAN MENGAJAR KELOMPOK KECIL DAN PERSEORANGAN DALAM PEMBELAJARAN
KELAS RANGKAP (PKR)
Kegiatan
Belajar 1 : hakikat keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan (6.3)
A.
Pengertian
(6.3)
-
Pengajaran
kelompok kecil dan perseorangan ditandai oleh hal-hal berikut : (6.4)
B.
Rasional
(6.5)
-
Alasan-alasan
rasional : (6.5)
-
Alasan
lain pentingnya kemampuan mengajar kelompok kecil dan perseorangan bagi guru
pkr adalah hakikat atau prinsip pkr yaitu : (6.7)
C.
Variasi
pengorganisasian (6.7)
D.
Hal-hal
yang perlu diperhatikan (6.9)
-
Rambu-rambu
belajar kelompok kecil dan perseorangan (6.9)
Kegiatan
Belajar 2 : Komponen keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan
(6.15)
Keterampilan mengajar kelompok kecil
dan peseorangan dibagi menjadi 4 komponen (6.15)
A.
Keterampilan
mengadakan pendekatan secara pribadi (6.16)
Kemampuan menumbuhkan dan
memelihara hubungan yang akrab dan sehat tersebut dapat ditunjukkan dengan
prilaku berikut : (6.16)
-
Menunjukkan
kepekaan dan kehangatan
-
Mendengar
secara simpatik ide-ide
-
Memberikan
respon positif
-
Membangun
hubungan saling mempercayai
-
Menunjukkan
kesiapan untuk membatu siswa
-
Menerima
perasaan siswa dengan penuh keterbukaan dan pengertian
-
Berusahalah
mengendalikan situasi
B.
Keterampilan
mengorganisasikan kegiatan (6.18)
Untuk menguasai
keterampilan mengorganisasikan kegiatan, guru perlu menguasai keterampilan
berikut : (6.18)
-
Memberi
orientasi umum
-
Memvariasikan
kegiatan
-
Membentuk
kelompok yang tepat
-
Mengkoordinasikan
kegiatan
-
Membagi-bagi
perhatian dan tugas dan kebutuhan siswa
-
Mengakhiri
kegiatan dengan suatu kulminasi
C.
Keterampilan
membimbing dan memudahkan belajar (6.19)
Dapat dilakukan jika
menguasai keterampilan berikut : (6.19)
1.
Memberikan
penguatan secara tepat
2.
Melakukan
supervisi proses awal
3.
Melakukan
supervisi proses lanjut
4.
Mengadakan
supervisi pemaduan
D.
Keterampilan
merencanakan dan melasanakan kegiatan pembelajaran (6.21)
Kemampuan merencanakan dan
melaksanakan kegiatan pembelajaran mencakup : (6.22)
-
Membantu
siswa menetapkan tujuan belajar
-
Merencanakan
kegiatan pembelajaran
-
Bertindak
atau berperan sebagai penasihat bagi siswa
-
Membantu
siswa menilai pencapaian dan kemajuannya
Kegiatan
Belajar 3 : Penerapan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan
dalam pembelajaran kelas rangkap (6.32)
A.
Contoh
penerapan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan dalam pkr
(6.33)
B.
Mengidentifikasi
kemunculan kemponen-komponen keterampilan mengajar kelompok kecik dan
perseorangan (6.35)
1.
Keterampilan
mengadakan pendekatan secara pribadi
2.
Keterampilan
mengorganisasikan kegiatan
3.
Keterampilan
membimbing dan memudahkan belajar
4.
Keterampilan
merencanakan dan melaksanakan pembelajaran
C.
Analisis
kekuatan dan kelemahan contoh pkr (6.38)
Untuk melakukan analisis,
aspek yang yang kita jadikan pegangan adalah prinsip-prinsip pkr :
1.
Keserempakan
berlangsungnya pembelajaran
2.
Kadar
tinggi waktu keaktifan akademik (wka)
3.
Kontak
psikologis guru-murid secara berkelanjutan
4.
Pemanfaatan
sumber secara efesien
mohon ijin dan terimakasih sangat membantu..
BalasHapus